Korea Utara uji coba rudal jarah jauh yang dapat menghantam Jepang, apa artinya bagi dunia?

 Korea Utara uji coba rudal jarah jauh yang dapat menghantam Jepang, apa artinya bagi dunia?


Awal pekan ini, Korea Utara mengumumkan mereka sudah berhasil menguji rudal jelajah jarak jauh yang dapat menghantam beberapa besar wilayah Jepang.


Rudal jelajah, tidak layaknya rudal balistik, dapat berbelok dan berputar saat terbang - memungkinkannya untuk menyerang dari sudut yang tidak terduga.


Ini memperlihatkan Korea Utara terus mencari cara yang lebih begitu banyak ragam dan canggih untuk mengirimkan senjata nuklir.


Jelas bahwa pandemi, rentetan bencana alam, dan susah ekonomi di didalam negeri tidak banyak menghambat Korea Utara untuk memprioritaskan pengembangan senjata nuklirnya.


Uji coba terbaru yang berjalan berhasil ini memunculkan serangkaian pertanyaan: mengapa Korea Utara lakukan ini sekarang, seberapa signifikankah ini, dan apa artinya bagi prioritas Korea Utara?


Baca juga: Berita Luar Negeri


Korea Utara tembakkan dua rudal balistik, Jepang anggap sudah 'keterlaluan'

Korea Utara dipercayai 'punya bom enam kali lebih dahsyat dari bom Hiroshima sampai rudal yang dapat capai New York'

Harga jagung tembus Rp40 ribu per kg, kenapa Korea Utara mengalami krisis pangan yang hebat?

Pyongyang tak tinggal diam


Korea Utara sudah didalam jalan untuk mengembangkan kekuatan nuklirnya sejak musim semi 2019.


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sejak lagi dari KTT yang gagal bersama dengan mantan Presiden AS Donald J. Trump di Hanoi, Vietnam, terhadap Februari 2019, memperlihatkan niat untuk terus berinvestasi didalam deterens nuklir dan membangun trick pertahanan nasional yang "mandiri".


Tapi mengapa Korea Utara menentukan untuk lakukan ini, bahkan saat tengah susah oleh kekurangan pangan dan krisis ekonomi yang tambah dalam?


Tujuannya ada dua.


Secara internal, tes-tes ini memperkuat narasi Kim Jong Un untuk membangun kemandirian didalam pertahanan nasional dan memperkuat moral.


Secara praktis, kekuatan baru, layaknya rudal jelajah ini, mempersulit musuh Korea Utara, yang sekarang wajib memperbarui rencana mereka.


Tidak layaknya rudal balistik, rudal jelajah terbang rendah dan lambat menuju obyek mereka.


Rudal jelajah yang diuji Korea Utara baru-baru ini menempuh jarak lebih kurang 1.500 km sepanjang dua jam lebih saat penerbangan.


Rudal balistik bersama dengan jangkauan setara bakal memerlukan saat beberapa menit, tapi bisa saja alasan Korea Utara lebih berminat terhadap rudal jelajah adalah dikarenakan musuh-musuhnya bakal susah didalam mendeteksi peluncuran dan mempertahankan diri.


Dan apa yang ditunjukkan oleh tes ini adalah bahwa Kim Jong Un - meskipun secara terbuka susah menanggulangi susah negara - mempertahankan niat untuk terus memajukan kekuatan nuklir Korea Utara.


Kecuali kita melihat pergantian mendasar didalam prioritas Korea Utara atau pendekatan diplomatik yang berhasil oleh Amerika Serikat, Pyongyang diperkirakan bakal terus menyempurnakan dan memajukan kemampuannya.


Tapi mengapa Korea Utara menentukan untuk mencoba sistem senjata terbarunya terhadap saat ini?


Meskipun banyak yang berkomentar sebaliknya, uji coba sistem senjata ini bisa saja besar tidak ada hubungannya bersama dengan kebijakan spesifik pemerintahan Biden atau lagi tahun kedua puluh serangan 11 September di Amerika Serikat.


Kemampuan mengirim nuklir

Hal yang menjadi perhatian terbesar bagi Korea Selatan, Jepang, dan penduduk internasional adalah deskripsi sarana pemerintah Korea Utara berkenaan rudal yang baru diuji ini, yang disebut sebagai "senjata strategis".


Ini kebanyakan artinya bahwa rezim itu punya niat untuk memasang hulu ledak nuklir ke senjata tersebut.


Sebelumnya, tidak dulu ada sistem rudal jelajah di Korea Utara yang ditujukan untuk mengirimkan senjata nuklir.


Tetapi pengembangan rudal jelajah ini selayaknya tidak mengejutkan. Kim Jong Un terhadap Januari 2021 mengumumkan bahwa sistem layaknya itu tengah dikembangkan.


Ia termasuk menyiratkan bahwa sistem rudal ini dapat digunakan di masa depan untuk mengirimkan senjata nuklir taktis.


Apa lagi yang kita ketahui berkenaan rudal ini?

Rudal jelajah secara fungsional tidak sama dari rudal balistik - yang termasuk diluncurkan Korea Utara hanya dua hari kemudian.


Sanksi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara menguji rudal balistik - tapi bukan rudal jelajah.


PBB berpikiran rudal balistik lebih beresiko dikarenakan dapat membawa muatan yang lebih besar dan lebih kuat, menempuh jarak yang jauh lebih panjang, dan dapat terbang lebih cepat.


Namun tidak layaknya rudal balistik, yang mempunyai kekuatan terbatas untuk bermanuver terhadap tahap akhir penerbangan, yakni saat meluncur ke bumi, rudal jelajah dapat berbelok dan berbalik didalam beberapa besar penerbangannya, memungkinkannya untuk menyerang dari sudut yang tak terduga.


Sementara itu, rudal jelajah terbang di ketinggian rendah, yang artinya sistem radar di darat kerap kali hanya bakal mendeteksi rudal ini terhadap tahap akhir penerbangan, saat bisa saja sudah terlalu lambat untuk menghalaunya.


Rudal jelajah bukanlah teknologi yang semuanya baru bagi Korea Utara. Sudah bertahun-tahun, mereka menguji dan menyempurnakan rudal jelajah anti-kapal laut yang berasal dari Soviet.


Bagaimanapun, rudal yang baru-baru ini diuji mempunyai jangkauan yang jauh melebihi rudal jelajah yang lebih tua.


Tetapi rudal jelajah ini hanyalah keliru satu anggota dari upaya yang lebih luas oleh Korea Utara.


Berdasarkan asesmen direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional baru-baru ini, Pyongyang termasuk sudah melanjutkan operasi di reaktor gas-grafit di kompleks Yongbyon, mengindikasikan pengaktifan lagi memproduksi plutonium untuk digunakan didalam senjata nuklir.


Uji coba rudal balistik yang dikerjakan hanya beberapa hari setelah uji coba rudal jelajah utamakan bisa saja Korea Utara untuk melanjutkan kampanye pengembangan, pengujian, dan evaluasi rudal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Furnitur Minimalis Modern Kesederhanaan dan Fungsionalitas dalam Desain Kontemporer

Peluang Usaha Modal Kecil yang Menjanjikan Cuan Tinggi